Wednesday, March 24, 2010

BAGAIMANAKAH TOPLESMU?

Dalam kelas Filsafat, seorang Profesor tengah mengajar murid-muridnya. Di depan mejanya, terdapat beberapa barang. Sang Profesor, mengambil sebuah toples kosong yang besar dan mengisi dengan bola-bola golf.

Kemudian beliau bertanya, "Apakah toples ini sudah penuh?" Para murid menyetujuinya. Lalu, sang Profesor mengambil sekotak batu koral dan menuangkannya ke dalam toples. Dia menggoyang-goyangkan toples tersebut dengan ringan. Batu-batu koral masuk, mengisi tempat yang kosong di antara bola-bola golf tersebut. Kemudian beliau bertanya kembali apakah toples tersebut sudah penuh. Dan para muridpun mengamininya.

Selanjutnya, sang Profesor mengambil sekotak pasir dan menebarkannya ke dalam toples. Tentu saja, pasir itu menutup segala sesuatunya. Sekali lagi, beliau bertanya apakah toples tersebut sudah penuh. Murid-murid pun menjawab dengan tegas, "Ya!"

Profesor kemudian menyeduh dua cangkir kopi dan menuangkan isinya ke dalam toples dan mengisi ruangan kosong di antara pasir. "Sekarang," kata Profesor, "Saya ingin kalian memahami bahwa toples itu mewakili Kehidupanmu. Bola-bola golf adalah hal-hal penting: Tuhan, Keluarga, Anak-anak, Kesehatan, Teman dan para Sahabat."

Jika segala sesuatu hilang dan hanya tinggal mereka, hidupmu masih tetap penuh. Batu koral adalah segala hal lain, seperti Pekerjaanmu, Rumah dan Mobil. Pasir adalah hal-hal yang lainnya - hal-hal yang sepele.

"Jika kalian kali pertama memasukkan pasir ke dalam toples," lanjut sang Profesor, "Maka tidak akan tersisa ruangan untuk batu-batu koral ataupun untuk bola-bola golf."

"Hal yang sama akan terjadi dalam hidupmu. Jika kalian menghabiskan energi untuk hal-hal sepele, kalian tidak akan memiliki ruang untuk hal-hal yang penting untuk kalian." ujar Profesor.

"Jadi, ...... beri perhatian untuk hal-hal yang kritis untuk kebahagiaanmu. Bermainlah dengan anak-anakmu. Luangkan waktu untuk check-up kesehatanmu. Ajak pasanganmu untuk keluar makan malam." Akan selalu ada waktu untuk membersihkan rumah dan memperbaiki perabotan.

Tegas Profesor, "Berikan perhatian terlebih dahulu kepada bola golf. Hal yang benar-benar penting. Atur prioritasmu. Baru yang terakhir, urus pasirnya!"

Kemudian, salah satu muridnya bertanya, "Jika demikian Profesor, kopi mewakili apa?"

Sang Profesor tersenyum, "Itu untuk menunjukkan kepada kalian bahwa sekalipun hidupmu sudah penuh, tetap selalu ada tempat untuk secangkir kopi bersama sahabat!"
(From Unknwon)

0 comments:


Free Blogger Templates by Isnaini Dot Com and BMW Cars. Powered by Blogger