Sunday, May 2, 2010

Nganjuk Oh Nganjuk...

Nganjuk
Pertama kali dalam hidupku ke Nganjuk. Sebuah desa di timur pulau Jawa. Dalam rangka silahturahmi, akhirnya berangkatlah kami sekeluarga ke Nganjuk. Kami naik kereta kelas bisnis, Bangun Karta dari stasiun Senen. Saat subuh, kami baru tiba di Nganjuk.

Disana dijemput sama Mas Agus, kakak iparku. Wuahhhh, terasa banget suasana desanya. Sejuk bangett.. Disepanjang pintu keluar stasiun Kertosono, banyak tukang becak motor yang menawarkan jasanya. Kalo ga salah di Medan namanya Bentor. Becak motor itu adalah becak yang menggunakan motor. Di Nganjuk, motor dan sepeda adalah alat transportasi utama. Soalnya tidak angkutan umum disini, apalagi taxi. Hihihi..,kalo kayak aku yang ga bisa naik sepeda ataupun motor gimana ya?..., mana jarak antara satu tempat ke tempat lain berjauhan lagi.

Sepanjang perjalanan menuju "rumah", kami disuguhi pemandangan sawah di kiri dan kanan jalan. Ini benar-benar desa. Hehehe..,maklum biasanya liat sawah cuma di tv doank. Ternyata keluarga Mas Agus, sudah siap menyambut kami. Hihihi..,berasa tamu penting :P . Setelah istirahat, siangnya dilanjutkan acara utama. Keluarga besar dan para kerabatnya mulai berdatangan. Percakapan mereka pakai bahasa Jawa, bahasa yang cuma sepatah dua patah aku ngerti.

Pada saat acara berlangsung, kami dikenalkan kepada semua handai taulan. Pembawa acara kemudian bertanya, pakai bahasa jawa tentunya, "yang mana yang mempelai wanita, ayo tunjuk tangan". Berhubung kami ga ngerti, kami semua hanya senyum-senyum aja. Tetapi pandangan semua orang, seakan menanti jawaban. Untung kakaknya Mas Agus cukup memahami situasi, dan menjelaskan kalo kami ga ngerti bahasa jawa. Wkwkwkwk..., aku ga kebayang, betapa ga nyambungnya kami di acara itu. Untungnya "penderitaan" itu segera berakhir.

Nganjuk
Besoknya kami menyempatkan pergi ke sawah. Awalnya aku mengira, kita akan nyekar ke makam ayahnda Mas Agus, tetapi berhubung pagi itu mobilnya sedang tidak ada di rumah, maka kami diajak jalan-jalan ke sawah. Dan alhasil, aku salah kostum jadinya. Kami melewati pematang sawah dengan susah payah. Padahal para petani itu bisa berjalan dengan santainya, tetapi kami harus dengan penuh perjuangan sambil saling berpegangan tangan, karena takut jatuh ke sawah. Setelah berhasil ditengah sawah, kami foto-foto sejenak. Ihhhh norak banget deh pokoknya. Para petani itu juga banyak yang ngeliatin sambil berbicara bahasa Jawa. Wuahahaha..,mereka pasti ngira "turis dari mana ni, foto-foto di sawah"..,xixixi....

Setelah dari sawah, siangnya kami berkunjung ke beberapa keluarganya Mas Agus. Dan sorenya kami pulang lagi ke Jakarta dengan kerinduan yang amat sangat pada bantal dan guling di kamar. Perjalanan ke Nganjuk teramat sangat berkesan :)

0 comments:


Free Blogger Templates by Isnaini Dot Com and BMW Cars. Powered by Blogger